[Friday, March 25, 2005]
Ikatan Emosional
Opral show di MetroTV hari ini membahas perselingkuhan dengan menghadirkan semua yang terlibat, ini merupakan pertunjukan yang mungkin saat ini di Indonesia belum ada yang berani jadi bintang tamunya. Suatu show dengan pemandu acara yang pinta tanpa menyudutkan pembicara dan pembahasan yang sangat terbuka tanpa menghakimi cukup menarik untuk di tonton.
Kembali pada tema perselingkuhan yang diangkat menampilkan pandangan istri yang ditinggal suami yang lari dengan wanita lain yang notabene adalah tetangga, ibu dari teman bermain anak anak keluarga itu yang telah dikenal amat baik. Kegetiran sebagai seorang istri yang memergoki sang suami berciuman dengan wanita lain ditempat umum dan ini juga disaksikan oleh anak anak mereka. Perkawinan yang telah dilalui selama 19 tahun yang telah menghasilkan 5 orang anak berantakan karena selingkuh suami dengan teman baik. Pemaparan itu sangat mengundang simpati.
Pada sisi yang lain, Oprah winfrey mewawancarai sang suami dan selingkuhannya mengajukan pembelaan yang menurut saya klise sekali. Perselingkuhan ini karean telah hilangnya ikatan emosional dia dengan sang istri dikarenakan karena sang istri terlalau sibuk dengan anak anak dan kegiatan sosial dia, sehingga dia menjadi prioritas yang nomorsekian. Pernyataan yang sungguh mengiris hati dalam show ini juga dilihatkan betapa penonton begitu geram dengan pernyataan sang suami . Kegeraman orang disekitar diakui juga oleh pasangan selingkuh ini, dimana mereka mendapatkan kecaman dari para tetangga sekota maklum mereka tinggal di kota yang kecil dimana semua orang saling mengenal. Tidak barat maupun timur rupanya nilai nilai universal masih ada.
Ikatan emosional. Seberapa besar sih pentingnya itu dalam sebuah hubungan? apakah ikatan emosional inikah yang utama sehingga hubungan harus dijaga? Pertanyaan ini yang timbul setelah menonton tayangan itu.
Ikatan emosional sangat erat kaitannya dengan kesamaan perasaan dari orang orang terlibat, tapi seberapa besarkah peranannya. Emosi sangat berkaitan dengan alam perasaan dan alam perasaan ini sangatlah mudah berubah dan alasannya menyukai sesuatu kebanyakan tidak rasional tapi sangat kita nikmati.
Kita boleh geram dengan sang suami tapi walau bagai manapun kita juga tak berhak menghakimi, kareana kita juga tidak tahu masalah ini sesungguhnya bak pepatah Janganlah kita mengukur badan orang dengan baju yang kita pakai.
Setelah tayangan ini sebuah pertanyaan timbul bagaimanakah nasib sebuah ikatan formal tanpa ada ikatan emosional?
Kembali pada tema perselingkuhan yang diangkat menampilkan pandangan istri yang ditinggal suami yang lari dengan wanita lain yang notabene adalah tetangga, ibu dari teman bermain anak anak keluarga itu yang telah dikenal amat baik. Kegetiran sebagai seorang istri yang memergoki sang suami berciuman dengan wanita lain ditempat umum dan ini juga disaksikan oleh anak anak mereka. Perkawinan yang telah dilalui selama 19 tahun yang telah menghasilkan 5 orang anak berantakan karena selingkuh suami dengan teman baik. Pemaparan itu sangat mengundang simpati.
Pada sisi yang lain, Oprah winfrey mewawancarai sang suami dan selingkuhannya mengajukan pembelaan yang menurut saya klise sekali. Perselingkuhan ini karean telah hilangnya ikatan emosional dia dengan sang istri dikarenakan karena sang istri terlalau sibuk dengan anak anak dan kegiatan sosial dia, sehingga dia menjadi prioritas yang nomorsekian. Pernyataan yang sungguh mengiris hati dalam show ini juga dilihatkan betapa penonton begitu geram dengan pernyataan sang suami . Kegeraman orang disekitar diakui juga oleh pasangan selingkuh ini, dimana mereka mendapatkan kecaman dari para tetangga sekota maklum mereka tinggal di kota yang kecil dimana semua orang saling mengenal. Tidak barat maupun timur rupanya nilai nilai universal masih ada.
Ikatan emosional. Seberapa besar sih pentingnya itu dalam sebuah hubungan? apakah ikatan emosional inikah yang utama sehingga hubungan harus dijaga? Pertanyaan ini yang timbul setelah menonton tayangan itu.
Ikatan emosional sangat erat kaitannya dengan kesamaan perasaan dari orang orang terlibat, tapi seberapa besarkah peranannya. Emosi sangat berkaitan dengan alam perasaan dan alam perasaan ini sangatlah mudah berubah dan alasannya menyukai sesuatu kebanyakan tidak rasional tapi sangat kita nikmati.
Jika sebuah hubungan didasarkan oleh ikatan yang labil dan tak rasional tentulah tidak akan bertahan lama. Untuk memperkuat hubungan yang telah dibina perlu ada tambahan ikatan ikatan lain yang lebih bersifat permanen. Pada kasus tayangan ini dalam ilustrasi di perlihatkan sang istri memang menyadari ada kerenggangan antara mereka, namaun dia mencoba tetap bertahan untuk mempertahankan perkawinan demi anak anak, suatu alasan yang sangat manusiawi sekali dan akan sangat diterima banyak orang. Tapi sang suami malah bersikap lain dia tak mau mengorbankan "kebahagiaannya" walau demi anak anak malah berprinsip anak anak akan lebih bahagia melihat dia berbahagia walau dengan meninggalkan keluarga, ini alasan yang membikin sangat geram.
Kita boleh geram dengan sang suami tapi walau bagai manapun kita juga tak berhak menghakimi, kareana kita juga tidak tahu masalah ini sesungguhnya bak pepatah Janganlah kita mengukur badan orang dengan baju yang kita pakai.
Setelah tayangan ini sebuah pertanyaan timbul bagaimanakah nasib sebuah ikatan formal tanpa ada ikatan emosional?
<< Home