[Sunday, April 10, 2005]
RICH DAD POOR DAD
Membaca buku “Rich Dad Poor Dad” karanga Robert T. Kiyosaki yang bercerita bagaimana orang memandang uang cukup memprovokasi juga semngat asli padang buat manggaleh( berdagang).
Buku motivasi populer ini di sajikan dengan logika sederhana bagai mana perbedaan bapak yang kaya kaya kalau lah “rich dad” di terjemahkan sebaliknya bapak yang miskin” poor dad”.
Yang sangat menari Kiyosaki menulis bahwa orang miskin disini bukan lah orang yang tidak punya pekerjaan, tidak berpendidikan atau tak punya uang sama sekali tetapi adalah orang yang tidak mempunyai kecerdasan finansial, orang yang bekerja pada orang lain yangharus bekerja banting tulang kedua tangannya baru dapat uang, maka disini pekerja bahkan profesional disini di katagorikan sebagai orang miskin kalau dia hanya mendapat penghasilan dari gaji atau usaha yang menuntut kehadirannya.
Orang kaya adalah orang yang cerdas secara finasial adalh orang yang bisa mendapatkan uanga melalui orang lain dan membuat uang bekerja untuk dirinya, sehingga kehadiranya secara penuh diladang uanganya ngak penting dia hanya perlu mengendalikan dari jarak jauh.
Menjadi pemilik usaha tidaklah mudah, susah sekali karena membutuhkan keberanian ambil resiko, apa lagi kalau bakat wiraswasta itu tak pernah diasah sebelumnya, kadang sudah mau mundur sebelum maju dan tidak berani ambil resiko.
Jadi enterpreneur perlu kecerdasan dan keberanian mengadu nasib tentu dengan pertimbangan yang matang.
Sanggupkah saya?Harus dengan semangat keras nih Tak kayu janjang dikapiang, ndak lalu dandang di lubuak digurun denai tanjakan ( Tak ada kayu tangga di kampak, ngak lewat perahu di sungai di daratan aku lewatkan ) bombastis sekali. Moga moga ngak jadi angek angek cirik ayam ( panas panas tahi ayam) he he hehe
Buku motivasi populer ini di sajikan dengan logika sederhana bagai mana perbedaan bapak yang kaya kaya kalau lah “rich dad” di terjemahkan sebaliknya bapak yang miskin” poor dad”.
Yang sangat menari Kiyosaki menulis bahwa orang miskin disini bukan lah orang yang tidak punya pekerjaan, tidak berpendidikan atau tak punya uang sama sekali tetapi adalah orang yang tidak mempunyai kecerdasan finansial, orang yang bekerja pada orang lain yangharus bekerja banting tulang kedua tangannya baru dapat uang, maka disini pekerja bahkan profesional disini di katagorikan sebagai orang miskin kalau dia hanya mendapat penghasilan dari gaji atau usaha yang menuntut kehadirannya.
Orang kaya adalah orang yang cerdas secara finasial adalh orang yang bisa mendapatkan uanga melalui orang lain dan membuat uang bekerja untuk dirinya, sehingga kehadiranya secara penuh diladang uanganya ngak penting dia hanya perlu mengendalikan dari jarak jauh.
Menjadi pemilik usaha tidaklah mudah, susah sekali karena membutuhkan keberanian ambil resiko, apa lagi kalau bakat wiraswasta itu tak pernah diasah sebelumnya, kadang sudah mau mundur sebelum maju dan tidak berani ambil resiko.
Jadi enterpreneur perlu kecerdasan dan keberanian mengadu nasib tentu dengan pertimbangan yang matang.
Sanggupkah saya?Harus dengan semangat keras nih Tak kayu janjang dikapiang, ndak lalu dandang di lubuak digurun denai tanjakan ( Tak ada kayu tangga di kampak, ngak lewat perahu di sungai di daratan aku lewatkan ) bombastis sekali. Moga moga ngak jadi angek angek cirik ayam ( panas panas tahi ayam) he he hehe
<< Home