[Thursday, April 14, 2005]
Vegetarian Agar Sehat Haruskan?
Belakangan ini beragam gaya hidup begitu banyak ditawarkan, mulai dari busana, perawatan tubuh, pola pergaulan dan banyak segi kehidupan yang lain. Salah satu gaya hidup yang cukup sering di tampilkan adalah gaya hidup vegetarian.
Vegetarian adalah pola hidup tidak mengkonsumsi produk dari hewan dalam makanan. Pola ini awalanya didasarkan oleh keyakinan keagamaan namun sekarang telah diadaptasi lebih pada alasan kesehatan.
Pola vegetarian ini di pakai dan dikampanyekan oleh sebagian orang karena pola konsumsi produk tumbuhan akan menghindari akibat buruk dari konsumsi produk hewan. Tapi apakah sepenuhnya benar? Ini perlu dipertanyakan lagi sebelum memilih ini sebagai pola makan.
Manusia digolongkan sebagai mahluk omnivora yaitu pemakan tumbuhan dan hewan, sehingga untuk metabolisme yang optimal diperlukan zat zat gizi dari tumbuhan dan hewan. Zat zat gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral bisa saja didapatkan dari tumbuh tumbuhan, tapi ada sebagian keunggulan dari sebagian zat tersebut yang dihasilkan oleh hewan, baik dari jenisnya, kadar dan kemampuan tubuh menyerapnya.
Ketakutan terhadap salah satu jenis kandungan satu produk makanan kadang di sampaikan secara tidak benar seperti kolesterol, padahal kalau dikonsumsi secara tidak berlebihan adalah aman. Hal serupa juga kepercayaan terhadap keunggulan suatu produk secara berlebihan juga menyesatkan , begitu banyak produk suplemen yang ditawarkan padahal produk tersebut dibutuhkan dalam jumlah sedikit kalau kita makan dengan menu seimbang toh itu tidak dibutuhkan, malah jika dikonsumsi secara berlebihan alih alih memberi manfaat malah mudarat yang didapat.
Dengan mensiasati para vegetarian dapat mencarikan subtitusi keungulan produk hewan, apa apakah ini efisien? Dan malah membuat hidup lebih terkungkung? Kalau di tinjau dari sisi ekonomis apakah vegetarian lebih murah? Saya fikir tidak juga karena subtitusi dari produk hewan belum tentu lebih murah dari kita konsumsi lansung produk hewan. Kalau ada yang lebih mudah mengapa dipersulit?
Hidup sehat adalah hidup yang seimbang, seimbang dalam arti yang luas tidak hanya dalam hal makanan saja. Seimbang berarti tidak berlebihan dan tidak pula berkekurangan, dipenuhi saat memang dibutuhkan dan berhenti saat terasa kebutuhan itu telah terpeunuhi bukan seberapa keinginan terpuaskan. Maka benarlah apa yang di ajarkan Nabi Muhamad 15 abad yang lalu “ Aku makan hanya saat lapar dan berhenti saat sebelum kenyang”
Vegetarian adalah pola hidup tidak mengkonsumsi produk dari hewan dalam makanan. Pola ini awalanya didasarkan oleh keyakinan keagamaan namun sekarang telah diadaptasi lebih pada alasan kesehatan.
Pola vegetarian ini di pakai dan dikampanyekan oleh sebagian orang karena pola konsumsi produk tumbuhan akan menghindari akibat buruk dari konsumsi produk hewan. Tapi apakah sepenuhnya benar? Ini perlu dipertanyakan lagi sebelum memilih ini sebagai pola makan.
Manusia digolongkan sebagai mahluk omnivora yaitu pemakan tumbuhan dan hewan, sehingga untuk metabolisme yang optimal diperlukan zat zat gizi dari tumbuhan dan hewan. Zat zat gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral bisa saja didapatkan dari tumbuh tumbuhan, tapi ada sebagian keunggulan dari sebagian zat tersebut yang dihasilkan oleh hewan, baik dari jenisnya, kadar dan kemampuan tubuh menyerapnya.
Ketakutan terhadap salah satu jenis kandungan satu produk makanan kadang di sampaikan secara tidak benar seperti kolesterol, padahal kalau dikonsumsi secara tidak berlebihan adalah aman. Hal serupa juga kepercayaan terhadap keunggulan suatu produk secara berlebihan juga menyesatkan , begitu banyak produk suplemen yang ditawarkan padahal produk tersebut dibutuhkan dalam jumlah sedikit kalau kita makan dengan menu seimbang toh itu tidak dibutuhkan, malah jika dikonsumsi secara berlebihan alih alih memberi manfaat malah mudarat yang didapat.
Dengan mensiasati para vegetarian dapat mencarikan subtitusi keungulan produk hewan, apa apakah ini efisien? Dan malah membuat hidup lebih terkungkung? Kalau di tinjau dari sisi ekonomis apakah vegetarian lebih murah? Saya fikir tidak juga karena subtitusi dari produk hewan belum tentu lebih murah dari kita konsumsi lansung produk hewan. Kalau ada yang lebih mudah mengapa dipersulit?
Hidup yang sehat bukan lah banyak berpantang.. Beberapa agama melarang umatnya mengkosumsi makanan tertentu tetapi biasanya pantangan yang diajarkan agama hanya pada jenis jenis tertentu saja
Hidup sehat adalah hidup yang seimbang, seimbang dalam arti yang luas tidak hanya dalam hal makanan saja. Seimbang berarti tidak berlebihan dan tidak pula berkekurangan, dipenuhi saat memang dibutuhkan dan berhenti saat terasa kebutuhan itu telah terpeunuhi bukan seberapa keinginan terpuaskan. Maka benarlah apa yang di ajarkan Nabi Muhamad 15 abad yang lalu “ Aku makan hanya saat lapar dan berhenti saat sebelum kenyang”
<< Home