[Friday, May 27, 2005]
KWASIORKOR... ayam dilumbung mati kelaparan
Bak cerita sinetron di negeri ini tak putus dirundung malang, atau memang lagi diperlihatkan kebobrokanya, mulai krisis ekonomi yang tak kunjung selesai, korupsi yang katanya dilakukn secarah “berjamaah” sampai pada munculnya kembali penyakit polio yang pada masa masa sebelum ini telah berhasil di eradikasi dari bumi indonesia, namun kasusnya muncul lagi dan perlu waktu berbilang tahun lagi utk kita bisa lagi menyatakan indonesia bebas polio.
Yang tak kalah menggegerkan dengan terungkapnya penyakit busung lapar (kwasiorkor) di daerah yang katanya adalah lumbung padi Lombok Nusa Tenggara Barat. Ini sungguh tragis bak pepatah tua “ ayam dilumbung mati kelaparan”.
Kwasiorkor kalau dalam istilah indonesia mungkin sepadan dengan busung lapar. Penyakit yang satu ini kalau tidak salah di ambil dari istilah di Afrika, karena ditemukan di banyak bagian benua hitam itu karena sering dilanda kekeringan dan perang, sehingga wabah busung lapar dapat dengan mudah terjadi.
Kwasiorkor sendiri merupakan suatu sindroma (kumpulan gejala) yang diakibatkan kekurangan Kalori dan protein dalam jangka waktu yang lama. Kekurangan asupan gizi pada kwasiorkor adalah karena kurang pangan, bukan karena suatu penyakit dasar yang menyebabkan penderitanya kurang gizi.
Kwasiorkor ini sangat mudah menimpa anak anak dibawah 5 tahun, dengan gejala kelainan pada rambut berupa rambut bewarna pudar, tipis, halus dan mudah rontok, kulit kering dan kasar, perut membuncit dan edema ( bengkak) pada kaki.
Kekurangan pangan adalah penyebab kwasiorkor yang utama. Lalu bagaimana dengan terjadinya kwasiorkor di Lombok yang merupan lumbung padi di NTB? Ini lebih sebagai akumulasi dari permasalahan negeri ini, mulai dari rendahnya pengetahuan, kemiskinan tidak meratanya pemilikan sumber daya penghasilkan dan semua ini adalah hasil dari salah urusnya negeri ini.
Kalaulah kasus ini tidak di tanggulangi secara serius bisa berdampak pada penurunan SDM bangsa ini, sebagaimana diyakini dalam dunia medis bahwa 5 tahun pertama dalam hidup adalah masa pertumbuhan yang pentin dan cepat termasuk dalam pertumbuhan otak. Jika terganggu maka dapat dibayangkan bagai mana hasil generasi saat mereka dewasa.
Suatu yang tidak lucu yang ditunjukan oleh pemerintah daerah, yang berusaha menutupi masalah dengan bungkam dari pertanyaan wartawan, sikap ini adalah pola pola lama birokrasi kita yang sudah tertanam untuk menutupi kelalaian.
Ya begini inilah cara kita menyelesaikan carut marut masalah yang ada, menyedihkan.
Yang tak kalah menggegerkan dengan terungkapnya penyakit busung lapar (kwasiorkor) di daerah yang katanya adalah lumbung padi Lombok Nusa Tenggara Barat. Ini sungguh tragis bak pepatah tua “ ayam dilumbung mati kelaparan”.
Kwasiorkor kalau dalam istilah indonesia mungkin sepadan dengan busung lapar. Penyakit yang satu ini kalau tidak salah di ambil dari istilah di Afrika, karena ditemukan di banyak bagian benua hitam itu karena sering dilanda kekeringan dan perang, sehingga wabah busung lapar dapat dengan mudah terjadi.
Kwasiorkor sendiri merupakan suatu sindroma (kumpulan gejala) yang diakibatkan kekurangan Kalori dan protein dalam jangka waktu yang lama. Kekurangan asupan gizi pada kwasiorkor adalah karena kurang pangan, bukan karena suatu penyakit dasar yang menyebabkan penderitanya kurang gizi.
Kwasiorkor ini sangat mudah menimpa anak anak dibawah 5 tahun, dengan gejala kelainan pada rambut berupa rambut bewarna pudar, tipis, halus dan mudah rontok, kulit kering dan kasar, perut membuncit dan edema ( bengkak) pada kaki.
Kekurangan pangan adalah penyebab kwasiorkor yang utama. Lalu bagaimana dengan terjadinya kwasiorkor di Lombok yang merupan lumbung padi di NTB? Ini lebih sebagai akumulasi dari permasalahan negeri ini, mulai dari rendahnya pengetahuan, kemiskinan tidak meratanya pemilikan sumber daya penghasilkan dan semua ini adalah hasil dari salah urusnya negeri ini.
Kalaulah kasus ini tidak di tanggulangi secara serius bisa berdampak pada penurunan SDM bangsa ini, sebagaimana diyakini dalam dunia medis bahwa 5 tahun pertama dalam hidup adalah masa pertumbuhan yang pentin dan cepat termasuk dalam pertumbuhan otak. Jika terganggu maka dapat dibayangkan bagai mana hasil generasi saat mereka dewasa.
Suatu yang tidak lucu yang ditunjukan oleh pemerintah daerah, yang berusaha menutupi masalah dengan bungkam dari pertanyaan wartawan, sikap ini adalah pola pola lama birokrasi kita yang sudah tertanam untuk menutupi kelalaian.
Ya begini inilah cara kita menyelesaikan carut marut masalah yang ada, menyedihkan.
<< Home