Super Toy yang bikin leToy
Setelah Blue Energy bikin geger , negeri ini di hebohkan oleh Super Toy. Super Toy katanya merupakan bibit unggul padi yang bisa dipanen 3 kali ( beritanya apakah 3 kali setahun atau dipanen tiga kali tanpa penaman ulang) dan bisa menghasilkan 15 ton padi perhektar suatu temuan yang menakjubkan.
Namun belakangan ternyata tak sehebat yang dii gembar gembornya, petani yang menanam nya marah karena padi yang ditanam malah puso. Sehingga ber demo menuntut pihak yang menyebarkan bibit ini untuk bertanggungjawab.
Sebuah kegagalan panen adalah masalah yang lazim terjadi, tapi akan jadi penuh muatan politis kalau lumpur sawah ini samapai ke beranda istana. Pasalnya Presiden SBY pernah melakukan panen perdana padi ini.
Keterlibatan pejabat negara dalam suatu kegiatan bisa menjadi legitimasi legal atau tidak kegiatan itu paling tidak adalah promosi yang bagus. Jika selanjut nya gagal disinilah masalah yang akan timbul. Panen padi gagal, petani marah mau tak mau lumpur sawah samapi ke pintu istana, sekaran siapa yang salah? Pemerintah melalui jurubicara membantah bahwa supertoy ini bukan program pemerintah, SBY hadir karena di undang pihak daerah. Namun melepaskan diri dari keterkaitan dalam kasus supertoy tak semudah cuci kaki saat pulang dari sawah, apa lagi sekarang masa hangat menjelang pemilu 2009 tentu banayak lawan yang berteput tangan.
Sangat disayangkan adalah kenapa SBY kok bisa dua kali dikadali , pertama masalah blue energi yang jelas anak SMU aja kalau belajar kimia dan fisika saja dapat membantahnya, sekarang muncul lagi si super Toy yang bikin letoy.
Sekarang apa saja sih kerja orang di sekitar SBY, dalam menerima informasi, apakah tidak dianalisa dulu dengan baik sehingga yang terhormat Tuan Presiden tidak di permalukan dan jadi bahan olok olok? Kalau dulu kita begitu membenci sikap asal bapak senang (ABS) pejabat orde baru, tapi sekarang tak kalah hebatnya ABS. Mestinya bak pepatah lama keledai tak terjatuh dilobang yang sama.
Manusia Indonesia yang tidak banyak berubah
Manusia Indonesia merupakan pidato Mochtar Lubis di Taman Ismail Marzuki pada 6 April 1977 yang dibukukan.
Walau pidato itu disampaikan tiga dasawasa lalu, tampaknya masih merupakan wajah manusia indonesia saat ini.
Banyak tulisan yang membicarakan keburukan dari parapejabat di negeri ini akanmengutip apa yang disebut oleh Mochtar Lubis sebagai ciri manusia Indonesia .
Ada 6 ciri utama manusia Indonesia yang disebut dalam pidato ini yaitu;
1. Munafik (hipokrit)
2Tak mau bertanggungjawab
3.Berperilaku feodal
4.Percaya tahayul
5.Artistik
6.Lemah Karakternya
Selelain itu ada ciri lainya yaitu, suka iri, meletakan harga diri pada benda yang dimiliki, suka cari aman.
Kecuali artistik hampir seluruh ciri yang ditampilkan adalah yang negatif. Walau banyak yang menyanggah tapi fakta keseharian kita membuktikan bahwa karakter orang indonesia seperti itu.
Pidato ini disampaikan lebih 30 tahun yang lalu dan Mochtar Lubis pun telah lama meninggal dunia, namun orang indonesia tak banyak berubah malah belakangan makinmenjadi jadi. Sikap buruk ini di tampilkan oleh semua lapisan yang membuat bangsa ini makin tidak karuan.
Mochtar Lubis tidak hanya menceritakan buruknya perilaku orang Indonesia, ada beberapa hal yang positif dari bangsa ini diantaranya, pemaaf, kekeluargaan. Namun sayangnya sikap baik ini dimanfaatkan oleh orang yang culus buat memperdaya bangsanya sendiri.
Yang besar itu hanya nafsu
Menjelang berbuka biasanya mata lebih lapar di banding perut. Makanan apapun rasanya ingin di santap saat berbuka. Pada hari pertama puasa kemaren seperti puasa tahun tahun sebelumnya sudah disiapkan anaeka makanan dan minuman, dari cendol jus, aneka kue jajanan samapai lauk pauk.
Saat azan magrib yang dinanti datang, bergegaslah meneguk teh es manis dan mengudap sepotong gorengan. mungkin saking laparnya beberapa potong gorengan lansung amblas kedalam lambung yang sudah lebih dua belas jam kosong. Tapi paling 3 potong yang termakan, perut sepertinya sudah tak menginginkan dia isi lagi, badan jadi terasa letih melebihi siang yang panas saat masih berpuasa dan mata mulai mengantuk, dengan gontai shalat magrib dilaksanakan.
Selesai magrib yang tinggal letih dan ngantuk. Makanan tadi disiapakan begitu banyak tak lagi mengundang selera.
Habis isya tetap tak timbul keinginan makan, tapi karena sadar apa yang dimakan tadi tidak mencukupi kebutuhan gizi dipaksakan makan.
Menjelang tidur masih banyak makan yang tersedia yang tidak dicicipi, karena memang tak ada selera lagi dan emang perut tidak lagi mau menerima.
sungguh yang besar itu hanyalah nafsu, sementara tubuh tak butuh banyak.
Mestinya selain sebagai bulan ibadah Ramadhan identik dengan penghematan dan kesederhanaan. Bukan bulan melampiaskan nafsu makan saat berbuka. Kenaikan permintaan akan bahan pangan yang berakibat meroketnya harga tidak lah terjadi.
Dokter pun Korupsi
A
khir akhir ini media massa di "meriahkan" dengan berita korupsi, apalagi setelah KPK berhasil mengungkap adanya jual beli perkara di kejaksaan, dan sebelumnya juga di tangakp Al Amin Nasution angaota dewan terhormat yang juga suami pesohor dangdut Christina.
Seperti tak ada kapoknya baru baru ini tertangakap lagi angota dewan yang namanya dikenal publik hanya karena korupsinya.
tapi.
Katanya korupsi dinegeri ini sama tua nya dengan negeri ini, tapi kita tak perlu pusingan sejak kapan mulainya tapi lebih baik fikirkan bagai mana melawannya.
Lalu apa hubungannya dengan dokter?. Apakah dokter juga korupsi? Terus bagai mana dokter korupsi?
Korupsi dokter disini bukan masalah fungsi struktural, tetapi berkaitan dengan kerja profesinya. Lah bagai mana kok bisa?
Profesi dokter tidaklah sesuci yang di mitoskan orang awam, dokter juga manusia yang juga bisa larut dalam berbagai kepentingan.
Korupsi dapat saja dilakukan dalam skala kecil seperti memberikan surat keterangan sakit buat membolos kerja sampai berkolusi dengan perusahaan farmasi untuk memakai produk tertentu dengan iming iming bonus ini itu , sehingga mau memberikan obat secara tak rasional.
Surat keterangan sakit , mungkin ini tampak kecil walau tak boleh dikatakan sepele. Tapi ternyata bagi beberpa orang menjadi amat mujarab. Mulai bagi karyawan buat mendapatkan izin bolos kerja sampai bagi terdakwa korupsi kelas kakap buat mangkir dari pengadilan.
Pengalaman dari meja praktek, masalah surat sakit ini kadang sangat menjengkelkan, entah dari mana belajarnya kerap kali ada saja yang datang dengan tujuan membeli surat sakit
CANTIK
Bak kata pepatah anjing menggonggong Artika Sari Devi melenggang berbikini di panggung. Sepertinya bangsa ini tak bosan bosanya bersilang pendapat, terhadap hal hal yang secara lansung mempengaruhi kesejahteraan orang banyak. Tapi masalah ini apakah begitu kerasnya persilangan pendapat akibat demokratisasi yang cepat, atau hanya karena peranan media massa agar ada yang bisa dijual. Terserah nilai sendiri karena kita salah satu negara demokrasi terbesar di dunia.
Kontes ratu ratuan sebenarnya tidak hanya menimbulkan pro dan kontra di Indonesia, tapi juga dinegara barat. Kalau di negeri ini tema sentral dari persilangan pendapat lebih karena masalah moral agama dan adat ketimuran, tapi di amerika serikat pada akhir dekade enampuluahan kontes ratu ratuan sejagat ini sempat menuai demonstrasi besar besaran yang melahirkan gerakan feminisme mengusung tema eskploitasi perempuan oleh pria, karena perempuan dinilai dari berapa tinggi, lingkar dada, dan pinggang. Walau dibantah panitia dan orang orang yang pro tapi unsur tetap alasan utama karena samapai sekarang tidak ada perempuan gemuk yang masuk kontes.
Badan tinggi semampai dengan dada yang membusung dan pinggang lansing, kulit putih merupakan unsur pokok dalam kriteria cantik zaman sekarang sehingga kaum
Perempuan begitu mati matian mengusahakanya, sehingga produk pemutih kulit mualai dari sabun , lotion samapai suplement yang katanya memperindah kulit menjadi laris manis. Kadang pemakaian sangat membabi buta alih alih dapat manfaat malah kulit jadi rusak.
Image cantik dengan kriteria yang ada sekarang lebih berkiblat pada kriteria industri dengan tujuan meningkatkan pemasaran produknya, sehingga di pasaran begitu banyak produk perawatan kecantikan yang digunakan dari ujung kaki sampai ke ujung kuku, dengan harga tak dapat di bilang murah tapi konsumen tetap akan membeli walau efeknya sama sekali tidak ada.
K emajuan tidak ternyata tiadak berhubungan lansung dengan peningkatan rasioanalitas, dan rasa percaya diri. Orang malah lebih tunduk dengan ajaran image, yang lebih berlandaskan apa kata orang buka menampilkan diri dengan penuh percaya diri dan apa adanya.
Cantik tak mesti putih , tinggi lansing, kalau hanya dengan kriteria yang berlaku maka kasihan orang orang yang pendek hitam, namun apalah artinya cantik tapi otak jongkok yang pantas di jadikan pajangan semata. Cantik sejatinya adalah pancaran dari dalam diri yang lebih dilihat oleh mata hati bukan mata kepala saja untuk dapat melihat ini diperlukan waktu yang panjang bahkan seumur hidup sampai kulit keriput. Sehingga tak perlu ada penjurian dan Atika Sari Devi tak perlu melenggang dengan bikini di Thailand.
Tontonan
Saat deraan hidup begitu berat, diperlukan hiburan untuk sejenak melupakan kesesakan yang begitu menghimpit. Sejatinya diperlukan hiburan yang mencerahkan bukan yang memberikan mimpi mimpi kosong.
Sejak maraknya TV swasta ditanah air, dengan secara seragam merupakan media hiburan , sejak krisis ekonomi melanda indonesia tayangan yang mejual mimpi begitu mendominasi acara .
Pada awalnya telenovela latin merupakan media penjual mimpi diikuti dengan drama mandarin Chon Yau yang mengharu biru sangat digemari terutama oleh ibu ibu. Entah karena tayangan mimpi instan latin ini sempat mendapat kecaman dari pengamat media massa karena membodohi pemirsa atau karena telah jenuh melihat wajah wajah latin memberi kesempatan pada munculnya sinetron lokal l, namun celakanya tema yang di usung tak jauh lebih baik dari telenovela latin, tema tema percintaan yang dibumbui ke dengkian dan perebutan harta adalah tema sentral.
Tokoh sentral digambarkan begitu baik budi, rendah hati menghadapi cobaan dengan sabar namun miskin perjuangan dan tak cerdas dalam mempertahankan diri dari orang orang yang menyerangnya dan tokoh antagonis digambarkan dengan kedengkian sempurna yang mengerahkan segala daya upaya menghancurkan tokoh utama. Akhir dari semua cerita dapat ditebak tokoh baik akan menang dan yang jahat akan hancur dan yang baik akan menang walau tidak digambarkan perjuangan beratnya mempertahankan haknya, kemenangan lebih disebabkan seseoarang yang muncul sebagai sosok dewa penyalamat. Jadilah tokoh sentral adalah orang yang patut dikasihani dan terkesan bodoh dan menyedihkan
Dari waktu kewaktu tema tema cengeng ini tak berubah, kalau pada awal kejayaan sinetron lokal tokoh cerita adalah orangya dewasa, secara perlahan beralih pada mahasiswa, pelajar SMU, terus ke SMP bahkan sampai pada murid SD yang bercelana merah.
Sangat disayangkan walau telah menampilkan remaja dan anak anak, tetap saja tema percintaan yang utama, seakan akan saat remaja adalah saat pacaram melulu dan berjuang rebutan pacar sepertinya tidak ada lagi yang akan dikerjakan. Sehingga tak malu malu berkelahi demi sang pacar, dan lebih memilukan yang sering berkelahi adalah pelajar cewek memperebutkan cowok, busyet!
Jika dulu dewa penyelamat adalah sosok sosok yang dimasukan entah dari mana saja, tapi sekarang secara seragam penyelamat adalah para peri,”malaikat penjaga” samapai pada jin.sedang kan sang tokoh utama tetap lah orang yang naif dan dungu.
Kegemaran seseorang adalah gambaran dari diri orang itu, kalau lah ini 100% benar, sungguh menyedihkan kita, saat kesulitan mendera bukannya bangkit buat keluar tapi malah pergi tidur dan bermimpi dan berharap akan datang jin yang akan menyelamatkan , kalau begini kapan akan bangkit dari keterpurukan? Karena para peri hanya ada di negeri dongeng dan para jin sudah dimasukan kedalam botol oleh tim Pemburu Hantu.
TAKTIS tapi Tak Etis
Taktis entah ada atau tidak dalam kamus bahasa Indonesia , tapi istilah ini begitu akrab sejak terungkapnya penyogokan di KPU. Dana taktis disematkan buat menerangkan adanya dana yang tak dilaporkan pada negara, baik darimana sumbernya atau bagaimana pemakaianya.
Kalau ingat ingat saat jadi birokrat kecil kecilan dulu ( ehm sedikit bernostalgia) dana taktis semacam itu juga ada yang pasti jumlahnya tidak berilang miliaran Cuma sekitar 1 sampai 2 juta saja dalam setahun, kalau di bagikan rata pada seluruh staf paling dapat 75 ribu rupiah , tidak dalam ratusan dolar amerika lho.
Dana taktis di instansi kecil berasal bukan dari rekanan yang membeikan sebagai tanda mata karena proyek yang telah di menangkan. Tetapi dikumpulkan dari sisa anggaran resmi dengan sedikit mark Up lah .
Pencatatan dilakukan di buku bayangan, yaitu buku khusus yang tidak akan di perlihatkan ke pada pihak inspektorat. Kalau mau jujur sisa sekecil apapun harus dikembalikan ke negara.
Penggunaan dana taktis di instansi kecil yang hanya mendapat dana resmi dari pemerintah hanya dalam belasan juta untuk mendanai se abrek kegiatan dalam satu tahun. Dana taktis yang jelas kan akan cukup buat jalan jalan keluar negeri, buat keluar pun ngak bakalan cukup. Recehan dari sisa anggaran kegiatan karena selisih harga, atau mark up kecil kecilin ini di belikan buat kebutuhan bersama yang tidak bisa dimasukan kedalam anggaran resmi atau jika harus di anggaran baru akan terpenuhi beberapa tahun lagi padahal dana yg diperlukan tak seberapa.
Satu lagi dana taktis ini harus disisihkan buat petugas inspektorat jika ada pemeriksaan, soalnya kalau ngak diamplopin biasa belagu sih ada aja nanti yang salah penulisan kwitansi yang salahlah, selisih agak 500 rupiah antara buku dan kwitansi, pokoknya bikin bendahara berkeringat dingin buat jelasin atau memperbaiki laporan keuangan, atau nanti malah dilaporkan ada kesalahan kepada atasan.
Yang paling lucu lagi kalau ketemu selisih pembukuan Rp 500,- ributnya ispektorat minta ampun, pakai naya nanya kemana nih uang 500 perak. Tapi kalau udah diamplopin ngak lagi nanya duit yang di ampop ini dari mana.
Tapi yang jelas korupsi sekecil apapun tetap saja korupsi, tapi untung dah sekarang kita bukan birokrat lagi sehingga udah jauh dari mark up dan ampop meamplop
KWASIORKOR... ayam dilumbung mati kelaparan
Bak cerita sinetron di negeri ini tak putus dirundung malang, atau memang lagi diperlihatkan kebobrokanya, mulai krisis ekonomi yang tak kunjung selesai, korupsi yang katanya dilakukn secarah “berjamaah” sampai pada munculnya kembali penyakit polio yang pada masa masa sebelum ini telah berhasil di eradikasi dari bumi indonesia, namun kasusnya muncul lagi dan perlu waktu berbilang tahun lagi utk kita bisa lagi menyatakan indonesia bebas polio.
Yang tak kalah menggegerkan dengan terungkapnya penyakit busung lapar (kwasiorkor) di daerah yang katanya adalah lumbung padi Lombok Nusa Tenggara Barat. Ini sungguh tragis bak pepatah tua “ ayam dilumbung mati kelaparan”.
Kwasiorkor kalau dalam istilah indonesia mungkin sepadan dengan busung lapar. Penyakit yang satu ini kalau tidak salah di ambil dari istilah di Afrika, karena ditemukan di banyak bagian benua hitam itu karena sering dilanda kekeringan dan perang, sehingga wabah busung lapar dapat dengan mudah terjadi.
Kwasiorkor sendiri merupakan suatu sindroma (kumpulan gejala) yang diakibatkan kekurangan Kalori dan protein dalam jangka waktu yang lama. Kekurangan asupan gizi pada kwasiorkor adalah karena kurang pangan, bukan karena suatu penyakit dasar yang menyebabkan penderitanya kurang gizi.
Kwasiorkor ini sangat mudah menimpa anak anak dibawah 5 tahun, dengan gejala kelainan pada rambut berupa rambut bewarna pudar, tipis, halus dan mudah rontok, kulit kering dan kasar, perut membuncit dan edema ( bengkak) pada kaki.
Kekurangan pangan adalah penyebab kwasiorkor yang utama. Lalu bagaimana dengan terjadinya kwasiorkor di Lombok yang merupan lumbung padi di NTB? Ini lebih sebagai akumulasi dari permasalahan negeri ini, mulai dari rendahnya pengetahuan, kemiskinan tidak meratanya pemilikan sumber daya penghasilkan dan semua ini adalah hasil dari salah urusnya negeri ini.
Kalaulah kasus ini tidak di tanggulangi secara serius bisa berdampak pada penurunan SDM bangsa ini, sebagaimana diyakini dalam dunia medis bahwa 5 tahun pertama dalam hidup adalah masa pertumbuhan yang pentin dan cepat termasuk dalam pertumbuhan otak. Jika terganggu maka dapat dibayangkan bagai mana hasil generasi saat mereka dewasa.
Suatu yang tidak lucu yang ditunjukan oleh pemerintah daerah, yang berusaha menutupi masalah dengan bungkam dari pertanyaan wartawan, sikap ini adalah pola pola lama birokrasi kita yang sudah tertanam untuk menutupi kelalaian.
Ya begini inilah cara kita menyelesaikan carut marut masalah yang ada, menyedihkan.
Emansipasi haruskah...........
Tanggal 21 april sebagai mana biasa dirayakan sebagai hari Kartini, waalu saat ini kepahlawanan kartini dipertanyakan. Benar atau tidak Katini itu seorang pejuang perempuan atau tidak biar lah ahli sejarah yang membuktikan, yang jelas saat ini Kartini masih diyakinin sebagai ikon emansipasi.
Berkaitan dengan hari Kartini dan emansipasi, di TV ditayangkan berbagai pekerjaan yang dulu hanya digeluti pria sekarang telah di lakoni oleh perempuan mulai dari tukang becak , satpam, sopir angkot, bis dan beragam profesi yang biasa pria kerjakan lainnya.
Namun ada satuhal yang cukup mengelitik dalam hal ini, apakah emansipasi intu adalah bahwa pekerjaan yang bisa kerjakan maka perempuan juga bisa. Atau adakah hal lain yang lebih esensial dari itu?
Kalau lah emansipasi itu adalah berupa kemampuan kerja kasar, buat apa semua perlu di perjuangkan, sebab secara tradisional bahwa wanita bisa melakukan kerja kasar lebih baik dari pria sebagai contoh, di bali sudah memandang lazim wanita kerja sebagai kuli bangunan, sedangkan laki laki sibuk menyabung ayam, di Batak wanita bekerja keras di sawah sendankan laki laki asik bergunjing di lapo tuak. Apakah perempuan ini beremansipasi? Ataukah perempuan ini dipaksa untuk melakukan kerja kerja kasar untuk menyambung hidup.
Dalam pandangan saya emansipasi lebih ditekan kan pada perlakuan yang adil terhadap perempuan dalam segala segi, perempuan tidak perlu harus selalu kerja keluar rumah buat menyatakan dia telah beremansipasi.
Selama ini ini di kesankan perempuan yang dirumah mengurus rumah tangga di pandang belum beremansipasi dan wah ini sungguh keterlaluan.
Pekerjaan rumah tangga bukan lah kerja yang mudah, dan tidak lah sepele. Beberapa minggu yang lalu di Oprah Winfrey Show dipertunjukan bagai mana suami di suruh mengerjakan pekerjaaan rumah tangga di akhir pekan. Di sebelum dimulai diminta kmomentar suami suami ini tentang pekerjaan rumah tangga, dan semua bernada memandang adalah perkara kecil dan mudah.
Selama sang bapak ini menjadi ibu rumah tangga diamati dengan kamera pengintai, ternyata baru bebarapa jam bapak bapak ini sudah panik, bagai mana harus menyiapkan makanan, mencuci pakaian , mengganti popok bayi. Dasn melucurlah pengakuan menjadi ibu rumah tangga itu tidaklah mudah. Saat uji coba ini di akhiri para bapak ini begitu lega karena melewati hari buruk.
Suatu yang perlu kita tarik disini adalah, tugas rumah tangga itu bukan kerja mudah dan tak semua orang bisa, dan dengan mengakui ini berarti kita telah mengakui suatu emansipasi.
Emansipasi haruslah dipandang sebagai penghargaan harkat perempuan, persamaan kesempatan dalam hal pendidikan dan kesehatan, kesamaan dalam hal intelektual namaun tak berarti wanita harus sanggup melakukan semua yang laki laki lakukan, karena toh taksemua yang bisa perempuan lakukan bisa dia lakukan, jadi disini harus ada pembagian tugas yang jelas. Sehingga tak perlu lah kita berdebat bolehkah perempuan jadi Imam ataun Uskup karena tak ada hubungan lansung dengan peningkatan harkat wanita, karena masih banyak hal hal yang kita lakukan buat memperbaiki perlakuan buat perempuan
Kemanakah Bundokanduang?
ranah minang beberapa kabupaten dan kota. Namun dari semua kabupaten dan kota tidak ada muncul calon bupati dan walikota perempuan. Ini disayangkan para pengamat, mengapa di ranah yang secara kultural memakai sistem matrilineal kok tidak muncul calon pememinpin perempuan. Kemana bundokanduang?
Bundokanduang kalau diterjemahkan kebahasa indonesia sebagai ibu (bunda) kandung yaitu ibu yang melahirkan kita. Dalam hikayat minang bundokanduang merupakan seubutan bagi raja perempuan minangkabau yang namun tidak begitu banyak catatan sejarah kapan bundokanduang ini berkuasa. Saat ini pangilan bundokanduang dilekatkan pada kaum perempuan minang.
Bundokanduang sendiri dalam tatanan adat digambarkan sebagai “limpapeh rumah nan gadang, pusek jalo kumpulan tali” ( Tiang utama rumah gadang, pusat dari jala dimana semua benang menyatu) yan berarti Bundokanduang merupakan sokoguru bagi orang minang yang dalam pantun ini dinyatakan rumah gadang, dan tempat semua berhimpun seperti pusat jala dimana semua benang yang ujungnya menyebar luas.
Dalam budaya martrilineal minangkabau garis keturunan di tarik dari garis ibu, kepemilikan properti secara adat adalah milik perempuan (walau pada hakikatnya di dalam masyarakat tidak ada kepemilikan mutlak yang ada hak pakai) dan kaum pria tidak mempunyai properti yang didapatkan secara adat . Kepemilikan laki laki hanya terhadap harta pencaharian.
Kehadiran islam di ranah minang tidak serta merta merubah garis keturunan dan waris adat, walau islam dijadikan sendi adat minang yang dikenal dengan istilah “adat basandi syarak syarak bersandi kitabullah” (adat bedasarkan syarak islam, dan islam berdasarkan kitab al Qur’an). Gerakan wahabi diawal abad ke 19 yang secara radikal merubah perilaku sinkretisme islam dengan kepercayaan praislam (budha dan animisme) tidak melakukan perubahan terhadap sistem garis keturunan dan waris, hanya dilakukan penyesuaian , yaitu ada waris adat dan waris yang diatur agama.
Kembali kemasalah kepemimpinan, walau perempuan merupa pemilik rumah, dan tanah bukan berarti perempuan minang menjadi penguasa terhadap kaum (marga). Pimpinan kaum tetap adalah pria dan ini telah ditentukan secara ketat yang boleh jadi kepala kaum adalah pria, dalam upacara resmi adat yang boleh angkat bicara, menjadi juru runding adalah pria. Wanita dalam upacara resmi tetap di garis belakang. Namun keputusan keputusan yang akan diambil tetap dirundingkan melibatkan semua termasuk wanita.
Kepemimpinan formal pemerintah tentu tidaklah sama dengan kepemimpinan adat, dimana syarat gender tidak dimasukan. Kalau dilihat dari tingkat pendidikan kaum perempuan di indonesia mungkin termasuk yang cukup baik, orang tua di ranah minang tak ragu mengirim anak perempuan mereka untuk sekolah kekota lain bahkan harus melintas pulau dan ini bukan terjadi saat ini saja tapi sudah terjadi di awal kemerdekaan indonesia. Kemandirian usaha perempuan minang secara tradisional melebihi kaum pria, boleh dikatakan sebagian besar kios dan toko di kota bukittingi dan kota kota di sumatera barat motornya adalah perempuan.
Tapi mengapa dalam kepemimpinan politik tidak mencuat nama nama perempuan, apakah perempuan minang masih alergi dengan dunia politik yang penuh trik dan intrik?
Vegetarian Agar Sehat Haruskan?
Belakangan ini beragam gaya hidup begitu banyak ditawarkan, mulai dari busana, perawatan tubuh, pola pergaulan dan banyak segi kehidupan yang lain. Salah satu gaya hidup yang cukup sering di tampilkan adalah gaya hidup vegetarian.
Vegetarian adalah pola hidup tidak mengkonsumsi produk dari hewan dalam makanan. Pola ini awalanya didasarkan oleh keyakinan keagamaan namun sekarang telah diadaptasi lebih pada alasan kesehatan.
Pola vegetarian ini di pakai dan dikampanyekan oleh sebagian orang karena pola konsumsi produk tumbuhan akan menghindari akibat buruk dari konsumsi produk hewan. Tapi apakah sepenuhnya benar? Ini perlu dipertanyakan lagi sebelum memilih ini sebagai pola makan.
Manusia digolongkan sebagai mahluk omnivora yaitu pemakan tumbuhan dan hewan, sehingga untuk metabolisme yang optimal diperlukan zat zat gizi dari tumbuhan dan hewan. Zat zat gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral bisa saja didapatkan dari tumbuh tumbuhan, tapi ada sebagian keunggulan dari sebagian zat tersebut yang dihasilkan oleh hewan, baik dari jenisnya, kadar dan kemampuan tubuh menyerapnya.
Ketakutan terhadap salah satu jenis kandungan satu produk makanan kadang di sampaikan secara tidak benar seperti kolesterol, padahal kalau dikonsumsi secara tidak berlebihan adalah aman. Hal serupa juga kepercayaan terhadap keunggulan suatu produk secara berlebihan juga menyesatkan , begitu banyak produk suplemen yang ditawarkan padahal produk tersebut dibutuhkan dalam jumlah sedikit kalau kita makan dengan menu seimbang toh itu tidak dibutuhkan, malah jika dikonsumsi secara berlebihan alih alih memberi manfaat malah mudarat yang didapat.
Dengan mensiasati para vegetarian dapat mencarikan subtitusi keungulan produk hewan, apa apakah ini efisien? Dan malah membuat hidup lebih terkungkung? Kalau di tinjau dari sisi ekonomis apakah vegetarian lebih murah? Saya fikir tidak juga karena subtitusi dari produk hewan belum tentu lebih murah dari kita konsumsi lansung produk hewan. Kalau ada yang lebih mudah mengapa dipersulit?
Hidup yang sehat bukan lah banyak berpantang.. Beberapa agama melarang umatnya mengkosumsi makanan tertentu tetapi biasanya pantangan yang diajarkan agama hanya pada jenis jenis tertentu saja
Hidup sehat adalah hidup yang seimbang, seimbang dalam arti yang luas tidak hanya dalam hal makanan saja. Seimbang berarti tidak berlebihan dan tidak pula berkekurangan, dipenuhi saat memang dibutuhkan dan berhenti saat terasa kebutuhan itu telah terpeunuhi bukan seberapa keinginan terpuaskan. Maka benarlah apa yang di ajarkan Nabi Muhamad 15 abad yang lalu “ Aku makan hanya saat lapar dan berhenti saat sebelum kenyang”
Euthanasia..... mati enak?
Euthanasia berasal dari istilah latin yang berarti secara harfiah adalah “mati enak” saat ini istilah ini digunakan untuk pengakhiran kehidupan yang dilakukan dengan sengaja oleh petugas medis dan pengakhiran kehidupan ini harus legal secara hukum. Yang jelas euthanasia bukan mati bunuh diri atau mati akibat overdosis norkoba misalnya. Dan dinamakan pembunuhan apa bila aspek legal tak terpenuhi walau si pasie bisa mati dengan tersenyum.
Euthanasia bukan berkutat pada meninggal secara nyaman ( walau kita tidak tahu orang yang mati ini menikmati atau tidak karena belum ada keluhan pasien) lebih jauh dari itu harus meliputi azas legal. Jika secara medis pasien telah dikatakan terminal dan tidak ada lagi upaya medis yang bisa menyembuhkan atau mengurangi rasa sakit dokter tidak bisa memberikan pilihan apakah ini pasien dipertahankan hidup atau tidak,Dalam hal ini perlu pengesahan dari pihak yang berwenang, lalu siapakah yang berhak menentukan kematian?
Euthanasia sendiri masih menjadi kontroversi karena ini tidak hanya menyangkut prosedur medis semata ada aspek lain yang perlu jadi pertimbangan, seperti agama, moral dan hukum. Kebanyakan negara masih melarang euthanasia apalagi tokoh agama sangat menentang keras, seperti juga hal nya aborsi.
Kematian sendiri dalam medis dikenal beberapa macam dan tahap
Kematian somatis (kematian klinis) disini orang sudah dikatakan mati dimana semua fungsi hidup tubuh (pernafasan, sirkulasi dll) telah nihil sama sekali dan di lihat secara klinis, Beberapa saat setelah kematian somatis akan terjadi kematiaan organ oragan tubuh dan masing masing organ akan mati dalam waktu yang berbeda ini disebut mati seluler. Sebelum terjadi kematian seluler masih bisa dilakukan tranplantasi organ.
Dari segi saraf kematian di bedakan atas dua yaitu kematian sereberal yaitu kematian kedua belahan otak kecuali batang otak dan otak kecil, pada kematian ini beberapa fungsi vital tubuh seperti pernafasan dan sirkulasi darah masih ada pasien dapat bertahan walau tak ada interaksi lagi dengan lingkungan. Kematian otak (batang otak) dimana semua fungsi otak sudah tidak ada lagi dan orang telah dapat dikatakan mati.
Permasalahan akan timbul adalah jika terjadi kematian serebral atau keadaan penyakit yang teramat parah dan secara medis prognosis (perkiraan perjalanan penyakit) sudah dinyatakan terminal, lalu siapakah yang berhak menjatuhkan vonis orang tersebut mati. Apakah si calon mati ini,atau keluarga? Dalam hal ini dokter tidak boleh ikut campur dalam pengambilan keputusan karena akan menyalahi sumpah Hipocrates.
Euthanasia dikembalikan lagi pada nilai nilai yang dianut dan norma norma yang berlaku. Boleh tidak eutanasia disaat ujung waktu bukan lagi wenang dokter
RICH DAD POOR DAD
Membaca buku “Rich Dad Poor Dad” karanga Robert T. Kiyosaki yang bercerita bagaimana orang memandang uang cukup memprovokasi juga semngat asli padang buat manggaleh( berdagang).
Buku motivasi populer ini di sajikan dengan logika sederhana bagai mana perbedaan bapak yang kaya kaya kalau lah “rich dad” di terjemahkan sebaliknya bapak yang miskin” poor dad”.
Yang sangat menari Kiyosaki menulis bahwa orang miskin disini bukan lah orang yang tidak punya pekerjaan, tidak berpendidikan atau tak punya uang sama sekali tetapi adalah orang yang tidak mempunyai kecerdasan finansial, orang yang bekerja pada orang lain yangharus bekerja banting tulang kedua tangannya baru dapat uang, maka disini pekerja bahkan profesional disini di katagorikan sebagai orang miskin kalau dia hanya mendapat penghasilan dari gaji atau usaha yang menuntut kehadirannya.
Orang kaya adalah orang yang cerdas secara finasial adalh orang yang bisa mendapatkan uanga melalui orang lain dan membuat uang bekerja untuk dirinya, sehingga kehadiranya secara penuh diladang uanganya ngak penting dia hanya perlu mengendalikan dari jarak jauh.
Menjadi pemilik usaha tidaklah mudah, susah sekali karena membutuhkan keberanian ambil resiko, apa lagi kalau bakat wiraswasta itu tak pernah diasah sebelumnya, kadang sudah mau mundur sebelum maju dan tidak berani ambil resiko.
Jadi enterpreneur perlu kecerdasan dan keberanian mengadu nasib tentu dengan pertimbangan yang matang.
Sanggupkah saya?Harus dengan semangat keras nih Tak kayu janjang dikapiang, ndak lalu dandang di lubuak digurun denai tanjakan ( Tak ada kayu tangga di kampak, ngak lewat perahu di sungai di daratan aku lewatkan ) bombastis sekali. Moga moga ngak jadi angek angek cirik ayam ( panas panas tahi ayam) he he hehe
Uuuuuuuuuuuuuh....
Uuuuuuuuuuuuh, Jakarta sore ini amat panas, maklum rumah tidak ada AC, diingat ingat ini adalah memasuki tahun kedua saya di jakarta, niatnya kabur dari kampung halaman mau menaklukan jakarta atau kah sekedar lari ( lari dari apa jua aku ngak tahu hu hu).
Memulai hidup di Jakarta tidalah mudah walau sudah mempunyai pendidikan yang cukup dan skill tapi untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dan dengan pembayaran yang sesuai pula tidaklah mudah.
Saat di daerah sih terbiasa jadi birokrat walau birokrat kecil kecilan dan pernah coba jadi orang berkuasa ( berkuasa itu enak lho kalau pernah coba he he he) selalu jadi prioritas dari duduk dimana sampai siapa yang mau makan duluan wah kalau diingat senang juga sempat juga jadi tuan muda sekejab he he he.
Jakarta yang panas siapa peduli ya! Disini akan dapatkan pelayanan sesuai keasanggupan membayar, kalau ada uang ada pelayanan, jadi kalau kere jangan berharap macam macam.
Tapi ada juga enaknya di jakarta sih dimana yah orang tak peduli siapa kita, sehingga ngak begitu peduli omongan orang.
Kalau di pikir pikir ada enaknya di daerah ada juga enggak enaknya seperti juga di jakarta, tapi karena sudah diputuskan kesini ya udah jalanin aja dengan semangat semangat
Dalam hidup bak kata orang tua di kampung “ Dapek di hati indak dapek sakandak hati, dapek kandak hati indak dapek di hati” ( Dapat dihati tak dapat di perbuat sekehendak hati, dapatdi perbuat sekehendak hati malah yang tak sesuai dihati)
VITA BREVIS (Hidup ini singkat)
Sabtu kemaren iseng iseng ke toko buku, walau awal bulan namun lagi cekak nih. Bolak balik melihat lihat buku yang ada, akhir nya menemukan juga sebuah buku kecil dengan harga dua puluhan ribu lah dengan judul Vita Brevis ditulis oleh Jostein Gaader berdasarkan sebuah naskah lama yang dia temukan di Argentina yang diperkirakan berasal dari abad ke 16. Naskah itu menurut penulis adalah salinan dari surat seorang perempuan kepada bernama Floria Aemelia kepada Uskup Agustinus di Hippo Aljazair. Uskup Agustinus merupakan salah satu Santo (orang suci) bagi umat Katholik yang dikagumi dan ajarannya masih dipakai oleh gereja sampai sekarang.
Agustinus( 354-430M)sendiri sebelumnya bukanlah penganut nasrani, kemudia dia mengenal nasrani di Milan Italia. Sepanjang hidupnya dia menghasilkan beberapa karya yang cemerlang. Salah satunya adalah Confessiones (Pengakuan) yang didalamnya memuat juga bagai mana masa lalu yang kelam sebelum menganut nasrani.
Semasa muda nya Agustinus sempat hidup tanpa nikah dengan seorang wanita dan menghasilkan seorang anak, dan ini diakui oleh Agustinus adalm bukunya, namun dia tidak pernah menulis siapa wanita yang pernah hidup bersamanya selama belasan tahun.
Dalam Vita Brevis penulis menterjemahkan sebuah surat yang cukup panjang dari seorang wanita yang bernama Floria Aemalia kepada agustinus yang beri bantahan dia terhadap pengakuan agustinus dalam Confessiones . Walau penulis sendiri masih mencari pembuktian apakah naskah ini benar benar salinan dari sebuah naskah di awal abad ke 4 atau tidak , tetapi isinya cukup menarik
Dalam suratnya Floria menyanggah pengakuan Agustinus bahwa semua yang terjadi tak lebih dari permainan hawa nafsu semata, sedangkan Floria memandang tidaklah sekelam itu.
Surat yang panjang dan bahasa yang cukup menyentuh Floria menceritakan kegetiran dia saat Agustinus meninggalkan dia. Mulai dari upaya ibu agustinus yang berusaha memisahkan dia , kematian putra mereka dan Agustinus memutuskan menjadi biarawan di gereja sehingga tidak ada jalan buat mereka bersatu lagi.
Floria membantah satu persatu pengakuan dosa Agustinus dari Confessiones dan berusaha menegakan keagungan cintanya dan gugatan nya pada Tuhan yang di yakini oleh Agustinus, sampai akhir surat Floria menuliskan bahwa dia tidak jadi menganut nasrani walau dia telah mepelajari agama itu.
Floria tidak semata memaparkan kembali keindahan yang pernah dia lalui tetapi juga menggugat pandangan Kristen tentang perempuan. Maka floria adalah feminis di abad ke 4.
Steven Jonhson Syndrome (SJS)
Belakangan ini marak di angkatkan nya masalah maal praktik kedokteran di media masa. Namun sayangnya dugaan ini di kemukan dengan lansung menuduh bahwa hal yang tak menyenangkan terjadi pada pasien kareena mal praktik. Bisa saja terapi memberi hasil diluar dugaan yang sangat mengerikan bahkan membahayakan pasien, tapi tidak semua kegagalan terapi atau efeksamping dari terapi itu adalah maal praktik. Karena ada kasus kasus efek samping terapi yang tidak diduga sebelumnya. Seperti kasus Steven Johnson Syndrome (SJS).
Pemberitaan media massa kita kadang sangat tendensius dan terlalu tergesa gesa memaksakan opini, kadang tanpa konfirmasi paling tidak adalah mencari tahu tentang satu kasus ke orang yang paham terhadap maslah itu, sehingga fakta yang ditampilkan lebih objektif.
Sedikit tentang SJS
SJS merupakan kumpulan gejala (sindrom) berupa kelainan dengan ciri eritema, vesikel , bula, purpura pada kulit pada muara rongga tubuh yang mempunyai selaput lendir serta mukosa kelopak mata.
Penyebab pasti dari SJS saat ini belum diketahui namun ditemukan beberapa hal yang memicu timbulnya SJS seperti obat obatan atau infeksi virus. mekanisme terjadinya sindroma pada SJS alah reaksi hipersensitif terhadap zat yang memicunya.
Seperti pada kasus kematian pasien di RS St Carolus dan terakhir yang di laporkan dari jawa timur , secara sepintas tampak sebagai SJS.
SJS muncul biasanya tidak lama setelah obat di suntik aatau diminum, dan besarnya kerusakan yang timbulkan kadang tak berhubungan lansung dengan dosis, namun sangaatr ditentukan reaksi tubuh pasien.
Reaksi hipersensitif sangat sukar diramal, paling diketahui jika ada riwayat penyakit sebelumnya dan itu dadang tak di sadari pasien, jika tipe alergi tipe cepat yang seperti syok anafilaktik jika cepat ditangani pasien akan selamat dan tak bergejala sisa, namun jika SJS ini kan membutuhkan waktu pemulihan yang lama dan tidak segera menyebabkan kematian seperti syok anafilaktik.
Dengan hal hal yang tidak dapat diramalkan sebelumnya dan kejadianya juga sangat langka apakah adil jika pasien yang dikenai SJS lalu dokter yang merawat nya maal praktik? Tapi yang pasti sang dokter lagi sial mendapat kasus langka.
Pahlawan Kesiangan
Walau telah seminggu berlalu, sampai sekarang rasa kesal terhadap para anggota dewan terhormat yang membuat tindakan sangat tidak tierhormat di senayan minggu lalu , tetap tak berkurang.
Kebijakan pemerintah menaikan BBM yang diprotes sasana sini dengan alasan sangat membebani ekonomi masyarakat bisa dipahami, namun pemerintah juga mempunyai alasan juga dan ada kopensasi bagi masyarakat tidak mampu , walau sistem kopensasi ini sangat pesimis untu menjangkau orang yang benar benar berhak. Tapi sekarang BBM telah naik, harga harga di pasar telah terlebih dahulu melonjak melebihi kecepatan uap BBM dilalap api.
Kembali ke anggota Dewan di senayan, yang sangat tidak simpatik terasa sekali perjuangan mereka terlalu berbau politis dan sangat kentara demi popularitas. Gilanya lagi yang begitu berkoar koar berjuangan demi rakyat ini adalah angaota dari partai yang pada pemerintahan lalu juga telah melakukan hal yang sama. Kebijkan boleh sama tapi sikap akan berbeda karena kepentingan nya berbeda. Aksi loncat meja, saling dorong dorongan bahkan dilanjutkan dengan ada dengan mogok makan segala yang entoh harus digotong ke rumah sakit sampai di pasangin infus.
Dari pertunjukan yang tidak elok dari senayan semakin kentara lah bahwa perjuangan para politisi hanaya mengejar popularitas, kekuasaan dan terakhir materi.
Kapan ya kita punya pemimpin yang benar benar mencurahkan tenaga dengan tulus demi rakyat? atau kah mereka itu hanay ada dalam mimpi? pantasan banyak anggota dewan yang tidur saat bersidang, kali aja mereka bermimpi melakukan terbaik buat rakyat.
Ikatan Emosional
Opral show di MetroTV hari ini membahas perselingkuhan dengan menghadirkan semua yang terlibat, ini merupakan pertunjukan yang mungkin saat ini di Indonesia belum ada yang berani jadi bintang tamunya. Suatu show dengan pemandu acara yang pinta tanpa menyudutkan pembicara dan pembahasan yang sangat terbuka tanpa menghakimi cukup menarik untuk di tonton.
Kembali pada tema perselingkuhan yang diangkat menampilkan pandangan istri yang ditinggal suami yang lari dengan wanita lain yang notabene adalah tetangga, ibu dari teman bermain anak anak keluarga itu yang telah dikenal amat baik. Kegetiran sebagai seorang istri yang memergoki sang suami berciuman dengan wanita lain ditempat umum dan ini juga disaksikan oleh anak anak mereka. Perkawinan yang telah dilalui selama 19 tahun yang telah menghasilkan 5 orang anak berantakan karena selingkuh suami dengan teman baik. Pemaparan itu sangat mengundang simpati.
Pada sisi yang lain, Oprah winfrey mewawancarai sang suami dan selingkuhannya mengajukan pembelaan yang menurut saya klise sekali. Perselingkuhan ini karean telah hilangnya ikatan emosional dia dengan sang istri dikarenakan karena sang istri terlalau sibuk dengan anak anak dan kegiatan sosial dia, sehingga dia menjadi prioritas yang nomorsekian. Pernyataan yang sungguh mengiris hati dalam show ini juga dilihatkan betapa penonton begitu geram dengan pernyataan sang suami . Kegeraman orang disekitar diakui juga oleh pasangan selingkuh ini, dimana mereka mendapatkan kecaman dari para tetangga sekota maklum mereka tinggal di kota yang kecil dimana semua orang saling mengenal. Tidak barat maupun timur rupanya nilai nilai universal masih ada.
Ikatan emosional. Seberapa besar sih pentingnya itu dalam sebuah hubungan? apakah ikatan emosional inikah yang utama sehingga hubungan harus dijaga? Pertanyaan ini yang timbul setelah menonton tayangan itu.
Ikatan emosional sangat erat kaitannya dengan kesamaan perasaan dari orang orang terlibat, tapi seberapa besarkah peranannya. Emosi sangat berkaitan dengan alam perasaan dan alam perasaan ini sangatlah mudah berubah dan alasannya menyukai sesuatu kebanyakan tidak rasional tapi sangat kita nikmati.
Jika sebuah hubungan didasarkan oleh ikatan yang labil dan tak rasional tentulah tidak akan bertahan lama. Untuk memperkuat hubungan yang telah dibina perlu ada tambahan ikatan ikatan lain yang lebih bersifat permanen. Pada kasus tayangan ini dalam ilustrasi di perlihatkan sang istri memang menyadari ada kerenggangan antara mereka, namaun dia mencoba tetap bertahan untuk mempertahankan perkawinan demi anak anak, suatu alasan yang sangat manusiawi sekali dan akan sangat diterima banyak orang. Tapi sang suami malah bersikap lain dia tak mau mengorbankan "kebahagiaannya" walau demi anak anak malah berprinsip anak anak akan lebih bahagia melihat dia berbahagia walau dengan meninggalkan keluarga, ini alasan yang membikin sangat geram.
Kita boleh geram dengan sang suami tapi walau bagai manapun kita juga tak berhak menghakimi, kareana kita juga tidak tahu masalah ini sesungguhnya bak pepatah Janganlah kita mengukur badan orang dengan baju yang kita pakai.
Setelah tayangan ini sebuah pertanyaan timbul bagaimanakah nasib sebuah ikatan formal tanpa ada ikatan emosional?
Maal Praktik
Bulan bulan belakangan makin mencuat kepermukaan keluhan maal praktik kedokteran. Hal ini di mungkin kan karena pasien makin sadar akan hak nya buat mendapatkan pelayanan kesehatan yang , sehingga lebih berani mengunggkapkan ketidak puasan, atau memang jumlah kasus maal praktek itu sendiri makin meningkat.
Sebagai penyedia pelayanan jasa praktik kedokteran memiliki kekhasan sendiri, karena disini pelayanan g diberikan tidak selalu harus sesuai dengan keinginan konsumen (dalam hal ini pasien). Pasien tidak bisa sepenuhnya dianggap konsumen seperti konsumen jasa lainnya ada .
Penentuan apakah satu kasus maal praktik kedokteran tidak lah mudah, karena ini menyangkut masalah tekhnis dengan pertimbangan yang cukup rumit, kadang kadang tindakan diambil bak memakan buah simalakama yang harus dilakukan dalam waktu yang singkat jika tidak akan lebih membahayakan pasien. Kerena itulah tidak mudah menganalisa apakah itu maal praktik atau memang itu adalah perjalanan dari penyakit itu sendiri atau itu adalah kemungkinan terburuk dari sebuah pilihan yang tak mudah.
Belakangan mencuat kasus kasus yang dilaporkan sebagai maal praktik, dan di ulas secara habis habisan oleh kebanyakan orang orang yang diluar medis yang nota bene tak memahami secara detail, sehingga ulasan begitu bombastis yang menyudutkan si penyelengara pelayanan kesehatan. Sayangnya pihak pihak yang memahani ini tak begitu proaktif melakukan pembelaan
Maal praktik itu memang ada tapi tidak semua hasil terapi yang tampak gagal atau tak sesuai harapan pasien adalah maal praktik.
Ada kecendrungan di masyarakat berkembang bahwa mengendapnya laporan lapraran maal praktik menjadi layu sebelum berkembang karena organisasi profesi dalam hal ini Majelis Kode Etik Kedokteran (MKEK) cendrung lebih memihak dokter karena majelis etik anggota para dokter juga. Pendapat ini juga tidak adil karena untuk menimbang bahwa ini adalah maal praktik cukup rumit dan kadang susah di pahami oleh orang orang diluar dunia medis.
Dalam hal ini komunikasi antara dokter dan pasien sangat di perlukan, dan jkemungkinan tewrburuk dari suatu tindakan harus dijelaskan secara gamblang, serta perlu juga pembenahana standar kemampuan pelayanan.
Randang
Randang (rendang) merupakan salah satu ikon dalam masakan Minang,yang ditemukan hampir dalam menu semua perhelatan dan menjadi Kapalo jamba (Menu utama) kalau bicara rendang naka orang akan ingat makanan Padang. Rendang meupakan makan yang berbahan dasar daging yang diolah dengan santan, cabe dan bumbu bumbu tradisional.
Kalau ingat waktu masih dikampung dulu, boleh tiap hari di rumah disuguhi masakan yang bewarna hitam seperti arang ini dengan rasa gurih dan agak pedas yang tahan berhari hari, bahkan kalau sering di panaskan akan tahan berminggu minggu tanpa disimpan di dalam lemari es atau memakai bahan pengawet.
Kalau orang luar mungkin memandang orang padang ( Minang) suka makan makan enak,mahal da dan rajin memasak. Tapi sebenarnya orang Minang itu malas memasak, sehingga mereka menciptakan masakan rendang yang cenderung tahan lama. Kalau di cermati secara keseluruhan masakan minang adalah masakan yang mengunakan santan dan dimasak dalam wakltu yang lama sehingga tak tak perlu memasak sertiap akan makan.
Rendang sendiri mengalami metamorfosa dari mulai gulai daging yaitu awal masakan rendang saat santan masih banyak dan ini bisa di makan dulu dan tahan di simpan 2 hari, jika sudah bosan dengan gulai daging makanan ini di panaskan lg samapai santan kental dan berminyak yang dinamakan kalio ini tahan juga beberapa hari samapai dikering menjadi rendang yang bisa disimpan lebih lama lagi.
Dalam sepiring rendang telah menunjukan satu efesiensi dalam management dapur orang minang dimana efesiensi adalah hal yang perlu
Rantau
Merantau bagi orang minang telah menjadi suatu keharusan, dan ini telah menjadi bagian perjalanan sejarah minang yang dituturkan dalam certa Tambo Adat Alam Minangkabau. Syahdan pada pembentukan masyarakat awal saat nenek moyang orang minang mencapai gunung marapi, telah ada ada salah satu anak negeri yang pergi merantau (Datuak Parpatiah nan Sabatang) dan kembali membawa suatu pola sistem kemasyarakatan yang sedikit berbeda dengan pola yang ada saat itu, dimana pola baru ini lebih demokratis dibanding dengan pola yang telah ada.
Sejarah kemudian berlanjut dengan masuknya Islam ke ranah minang, yang dibawa oleh para ulama yang datang dari aceh melalui sungai Siak di riau dan terbentuk masyarakat minang muslim, namaun pada tahap awal terjadi sinkretisme antara islam dengan kepercayaan lokal waktu itu itu yaitu hindu-budha dan animisme, kembali lagi semua diperbarui oleh beberapa ulama muda yang terilhami oleh gerakan wahabi di timur tengah saat mereka berhaji dan merantau mendalami islam di Mekah.
Sejarah pembahuruan berlanjut dengan terus terjadinya migrasi dari penduduk, baik karena alasan desakan hidup atau alasan politis. Setiap kembalinya dari rantau selalau ada pembahuruan yang dibawa pulang, yang mempengaruhi tatanan yang ada, namun perubahan itu tetap tak menyinggung sendi dasar walau ada secara keseluruhan adat mengalami tranformasi, pepatah klasik minang "adat tak lakang dek paneh, indak lapuak dek hujan" umtuk beberapa tatanan tidak berlaku tapi tetap tidak mepenmgaruhi dasar adat minang yaitu garis matrilineal.
Walau arus pembaharuan islam di abad ke 19 cukup kuat tp paraulama tidak berupaya merubah tatanan yang paling dasar dalam adat minang tersebut. Sehingga "adaik basandi syarak dan syarak bersandi kitabullah " tidaklah serta merta melarutkan adat matrilineal di alam minang.
Konsep merantau yang di awalnaya berdasarkan pantun " Karatau madang dihulu, bauah babungo balun, marantau bujang dahulu, dirumah paguno balun". Konsep ini menyatakan bahwa pergi merantau saat dikampung karena belum ada peranan yang akan disandang anak muda minang, namun kepulangan saat dia di butuhkan selalu diharapkan.
Namun yang terjadi saat ini merantau orang minang bukan lagi karena manfaatt dikampung halaman blm ada dan, dan kembali disaat telah membekali diri dengan beragam kemampuan, ygt terjadi sekarang malah merantau sampai tua dalam istilah minang " merantau cino"(merantau cina) dimana menetap selamanya dirantau.
Beberapa hal yang membuat enggannya generasi perantauan minang ke kampung halaman karena beberapa sebab terutama karena daya dukung kampung halaman telah tak memadai sehingga tidak ada lagi lahan yang cocok dengan orang rantau, kemudian telah menemukan lahan hidup yang cocok dirantau.
Untuk saat ini dimana generasi yang lahir dan besar diranah minang masih ada ada, dan masih ada tersisa kenangan masa kecil nan indah dikampung halaman membuat kontak dengan tanah kelahiran masih baik. Namun apakah kedepan akan begitu? dimana generasi minang telah dilahirkan di rantau ........ biarlah waktu yang menjawab